NABI ADAM A.S
Kisah Nabi Adam AS
Dari Tercipta Hingga Wafat
Suatu ketika Allah SWT berfirman dihadapan para Malaikat, isinya tentang penciptaan Adam (leluhur manusia), Adam dan keturunanya kelak akan menjadi khalifah (pemimpin) di bumi . Tugas mereka memakmurkan bumi, mendengar penjelasan itu para Malaiktat heran. Kenapa harus Adam dan keturunanya yang dijadikan khalifah oleh Allah SWT, mestinya para Malaikat lah yang berkat menyandang gelar itu, bukankah para Malaiktat yang senantiasa bertasbih kepada Allah setiap waktu? Bumi akan akman bila dihuni oleh Malaikat, tidak akan ada perpecahan, kerusakan dan pertumpahan darah.
Para Malaikat penasaran, mungkinkah selama ini Allah kurang berkenan dengan peribadatan mereka? Sehingga Allah hendak menciptakan makhluk yang lebih baik. Mereka khawatir jikalau dalam penciptaan Adam disebabkan oleh karena kelalaian mereka, atau ada kesalahan yang mereka lakukan tanpa sepengetahuan mereka sendiri, muncul juga keraguan dikalangan para Malaikat. Mampukah manusia mengemban tugas nan berat itu ? Sebab, bumi sebelumnya pernah dihuni oleh golongan Jin, ternyata mereka sering berbuat keonaran, banyak terjadi kemaksiatan, pertumpahan darah daan kerusakan disana. Bukan tidak mungkin Adam dan keturunanya juga akan melakukan hal yang sama, sekiranya itulah yang dikhawatirkan oleh para Malaikat.
Keraguan Para Malaikat sebetulnya tidak beralasan, karena mereka belum sepenuhnya memahami Adam, sebab Adam memiliki beberapa keistimewaan, Adam diciptakan langsung oleh Allah SWT, Ruh nya juga langsung ditiupkan oleh-Nya, selain itu, Adam juga dikaruniai akal , berkat akal inilah Adam bisa mengamati, mempelajari, memahami benda-benda, kemampua ini ternyata tidak dimiliki para Malaikat, mereka bungkam seribu bahasa ketika disuruh untuk melakukan hal yang sama.
Akhirnya para Malaikat pun mengakui keistimewaan Adam AS.
Nabi Adam AS berasal dari tanah
Kata Adam berasal dari Adim, yaitu tanah . Adimul Ardi, berarti permukaan bumi, nama Adam erat kaitanya dengan bahan penciptaan. Adam diciptakan dari tanah yang ada dipermukaan bumi, setelah mati, Adam AS dan keturunanya akan dikuburkan juga didalam tanah, singkat cerita akhirnya wujud Adam AS menjadi sempurna, Allah SWT kemudia meniupkan ruh kepada jasad Adam AS, setelah ruh ditiupkan , Allah menyampaikan titah kepada para Malaikat, titah itu juga berlaku bagi semua makhluk yang berada disekitar posisi Malaikat, Isi titah menyebutkan bahwa para Malaikat agar bersujud kepada Adam AS, suatu penghormatan yang tidak pernah diberikan kepada makhluk selainya. Mereka mematuhi isi titah tersebut dan langsung bersujud dihadapan Allah, namun ada makhluk yang menolak dan membangkang. Dia lah Si Sombong Iblis, makhluk yang berasal dari golongan Jin ini merasa sok hebat, dia beranggapan bahwa dia lebih mulia dibandingkan dengan Adam AS, Iblis berasalan bahwa dia diciptakan dari Api, sedangkah Adam AS hanya diciptakan dari tanah liat.
Iblis yang merasa sok hebat
Sifat Iblis ternyata terlihat ada dua, Pertama, Iblis memandang rendah Adam AS, Iblis beranggapan bahwa Adam AS adalah makhluk kemarin sore, sedangkan dia sudah ada jauh sebelum Allah SWT menciptakan Adam AS. Yang Kedua, Adam AS diciptakan dari tanah, sedangkan dia diciptakan dari Api yang panas, masa dia harus bersujud dihadapan makhluk seperti Adam AS, padahal dia tau bahwa yang memberikan titah itu adalah Allah SWT.
Penolakan Ibllis jelas sebuah kedurhakaan, Allah SWT sangat murka kepadanya, sehingga dia diusir dari surga. Tak hanya itu, Iblis juga mendapat laknat dari Allah SWT sampai hari kiamat tiba. Ciri-ciri orang yang mendapatkan laknat adalah dia tidak bisa keluar dari kesesatan. Itulah sebabnya Iblis kekal dalam kesesatan. Bermula dari kesombongan, berlanjut hingga kedengkian. Iblis merasa tidak nyaman lagi, pasalnya ada makhluk yamg mendapatkan kemuliaan lebih darinya. Dia tak terima, dia beranggapan tidak ada satu makhluk pun yang boleh mengunggulinya. Oleh karena itu dia ingin membuktikan bahwa Adam AS itu tidak ada apa-apanya. Caranya, dia akan berusaha sekuat tenaga untuk menyesatkan Adam AS dan cucu-cucunya .
Maka, terlanjur mendapatkan laknat, Iblis meminta beberapa syarat salah satunya yaitu meminta dipanjangkan umur nya, tidak tanggung-tanggung, dia meminta panjang umur sampai kiamat. Umur selama itu dia gunakan untuk membalas dendam, dia berpikir jangan sampai sendirian berada di neraka, dia ingin membawa Adam AS beserta cucunya turut serta kekal selamanya di neraka dengan cara membujuk dan merayu Adam AS dan cucunya agar senantiasa berbuat apa yang Allah SWT murkai.
Penciptaan Hawa
Hidup seorang diri tentunya tidaklah menyenangkan, hal inilah yang diraskan oleh Adam AS, tidak ada kawan untuk berbagi baik suka maupun duka, tidak ada teman untuk curhat, singkatnya Adam AS merasakan kesepian yang amat dalam. Ia membutuhkan seorang teman, bukan sekedar teman, namun pendamping hidupnya. Melihat itu, Allah SWT merasakan kasihan, kemudian Allah SWT menciptakan Hawa, Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam AS, ketika Adam AS sedang terlelap tidur, Allah SWT mengambil tulang rusuknya yang sebelah kiri, walaupun diambil tulangnya, namun Adam AS tidak merasa sakit.
Setelah Hawa diciptakan, para Malaikat bertanya kepada Adam AS, "Adam, siapakah yang ada disamping kamu? "
Adam AS : "Seorang perempuan."
Malaikat : "Siapakah namanya?"
Adam AS : "Hawa."
Malaikat : "Untuk apa Allah SWT menciptakan Hawa?"
Adam AS : "Untuk jadi pendamping saya, untuk memberikan saya kebahagian, kenyamanan, dan memenuhi kehidupan saya, sesuai dengan kehendak Allah SWT."
Kebahagian semakin lengkap, Allah SWT menempatkan Adam dan Hawa di Syurga-Nya, kehidupan disana serba enak, apa saja boleh dilakukan, merka boleh mencicipi apa saja sepuasnya, Namun ada satu larangan, Adam dan Hawa tidak boleh mendekati pohon larangan. Mudah bukan?
Larangan ini harus dipatuhi. Jika tidak, mereka bisa celaka. Disurga, Adam tidaklah perlu untuk mencari nafkah,, karena segala keperluan sudah tersedia, singkatnya , Adam dan Hawa tidak akan kelaparan, kehasuan, kelelahan. Sungguh enak bukan? semua boleh dilakukan asal jangan sampai mendekati pohon larangan.
Dosa Pertama Adam AS dan Hawa
Sejak membangkang, Iblis tidak diperkenankan lagi untuk menghuni surga Allah SWT, perasaan dendam dan dengki iblis semakin menjadi-jadi. Iblis tidak senang melihat Adam dan Hawa bahagia. Oleh karena itu, iblis mencari-cari kesempatan. Dia ingin memperdaya mereka, dia ingin Adam dan Hawa keluar dari surga Allah SWT, iblis berpikir siang dan malam, hingga akhirnya iblis menemukan celah, Ya betul , Pohon larangan, Adam dan Hawa dilarang mendekati pohon itu, itu kesempatan emas, dan tidak boleh disia-siakan menurut iblis, iblis merasa sangat senang, inilah saatnya balas dendam dan ajang pembuktian, Adam dan Hawa akan menjadi pecundang. Apapun caranya, Adam dan Hawa harus dijerumuskan, berbagai tipu muslihat harus iblis lakukan, pertama-tama iblis harus mendapat kepercayaan. Diapun melakukan pendekatan, iblis berpura-pura menjadi teman Adam dan Hawa, tutur katanya menawan, banyak rayuan dibisikkan oleh iblis, dikatakan bahwa dia ingin memberi nasihat, ada rahasia besar yang ingin dia sampaikan, rahasia supaya Adam dan Hawa bisa hidup kekal, yaitu dengan memakan buah dari pohon larangan yang bernama buah khuldi. bujukan itu terus menerus dilakukan oleh iblis.
Akhirnya, Hawa tak kuasa menahan diri, Hawa mendekati pohon larangan tersebut, tadinya Adam AS masih ragu untuk mendekati buah tersebut, namun kembali iblis dengan segala tipu muslihatnya kembali membujuk Adam dan Hawa, kemudia Hawa memetik buah larangan tersebut kemudian memakanya sampai dua kali telan, sedangkan Adam baru satu kali. Lengkap sudah, Adam dan Hawa sudah melakukan dosa , sudah melakukan apa yang telah dilarang oleh Allah SWT. Tak lama kemudian, Adam dan Hawa mendapatkan akibatnya, aurat mereka terbuka semuanya, perasaan malu langsung membuncah begitu saja, mereka berdua berlarian mencari dedaunan, maksudnya untuk menutupi aurat mereka. Namun pohon-pohon disurga, semuanya menjauh, untungnya ada Pohon Tin yang merasa kasihan, Pohon Tin mau memberikan daunya, agar aurat Adam dan Hawa tertutupi.
Adam dan Hawa merasa sangat malu. karena tak hanya aurat mereka yang terbuka, tetapi juga karena teguran dari Allah SWT kepada mereka berdua, Adam dan Hawa merasa sangat menyesal telah melakukan kesalahan. Sambil menitikan air mata, mereka berdua memanjatkan doa.
"Ya Tuhan kami. kami telah mendzalimi diri kami, Sekiranya, engkau tidak berkenan mengampuni dan menyayangi kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi."
Nabi Adam AS dan Hawa AS diturunkan ke Bumi
Allah SWT adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang, tobat Nabi Adam dan Hawa diterima, dosa mereka diampuni, Ampunan Allah SWT membuat hati mereka lega, mereka merasa tenang. Pengalaman itu menjadi pelajaran berharga bagi mereka. Kini mereka sadar, bahwa iblis adalah musuh, musuh yang harus diwaspadai, segala bujuk dan rayunya harus dijauhi, hidup kekal adalah tipu muslihat iblis, akibat terpedaya, kini Adam dan Hawa harus berpindah, mereka tak bisa lagi hidup disurga, Allah SWT menurunkan mereka ke bumi, mengemban tugas menjadi khalifah, namun perselisihan Adam dan iblis tidak cuma sampai disini, melainkan masih berlanjut, iblis terus berusaha mewujudkan janji-janjinya bahwa dia akan terus berusaha menyesatkan Adam dan keturunanya.
Demikian Adan dan iblis menjadi musuh bebuyutan, perumusuhan ini juga berlaku untuk Adan dan keturunanya, serta iblis dan keturunannya , perumusuhan akan terus berlanjut sampai hari akhirat. Dulu di surga serba ada, mau makan tinggal makan, mau minum tinggal minum, namun kini mereka dibumi, mereka tidak bisa berpagku tangan, namun mereka harus berusaha terlebih dahulu , mereka harus bekerja keras untuk bertahan hidup dan menjalankan tugas berat yang telah Allah SWT berikan untuk mereka.
Saat diturunkan ke bumi Adam dan Hawa berada ditempat yang jauh terpisah, Hawa diturunkan di Jeddah, saudi Arabia , Jeddah berarti nenek dalam bahasa arab, sementara itu Adam diturunkan di daerah Hindustan. Keduanya bertemu di Jabal Rahmah didataran Arafah setelah beberapa tahun saling mencari, Oleh karena itu , Jabal Rahmah sering dijadikan dengan simbol cinta oleh para peziarah, perasaan bahagia begitu membuncah, betapa tidak, setelah sekian lama tidak bertemu dan saling mencari akhirnya bertemu juga, sekarang mereka berdua bisa bersama lagi.
Anak-anak Nabi Adam dan Hawa
Adam dan Hawa telah kembali hidup bersama, mereka adalah pasangan suami-istri pertama, keduanya beranak-pinak. Setiap kelahiran selalu kembar, laki-laki dan perempuan, persalinan pertama adalah Qabil dan Iqlima, lalu persalinan yang kedua adalah Habil dan Labuda. Adam dan Hawa begitu bahagia, kehangatan keluarga semakin bertambah, semua ini berkat kehadiran anak-anak.
Qabil,Habil,Iqlima dan Labuda beranjak remaja, mereka tumbuh dibawah pengasuhan orang tua, kini sifat mereka mulai kelihatan, Qabil bersifat kasar, sedangkan Habil bersifat santun, Iqlima tumbuh menjadi gadis yang cantik, sedangkan Labuda tumbuh menjadi gadis yang biasa-biasa saja. Kini mereka bisa diandalkan, tugas Adam dan Hawa mulai berkurang, Labuda dan Iqlima berusaha membantu urusan rumah tangga, Qabil menekuni bidang pertanian, sedangkan Habil menekuni bidang peternakan.
Pernikahan Puta-Putri Adam AS
Keempat putra dan putri Adam tumbuh dewasa, masing-masing sudah memiliki ketertarikan kepada lawan jenis, Allah SWT kemudia memberikan petunjuk kepada Adam AS, putra-putri Adam harus segera dinikahkan. Dengan ketentuan, masing-masing dari mereka tidak boleh menikah dengan saudara kembarnya, artinya, Qabil menikah dengan Labuda, sedangkan Habil menikah dengan Iqlima. Ketentuan dari Allah SWT kemudia disampaikan kepada anak-anaknya, Adam AS berharap , putra-putri nya tidak merasa keberatan dengan ketentuan ini, sebab ini adalah ketentuan Allah SWT. Tak boleh ada yang menolak, semua pihak harus setuju, demikian Adam AS menjelaskan dengan tegas dihadapan putra-putri nya. Namun tak disangka, Qabil menolak ketentuan tersebut, dia bersikeras untuk menikahi Iqlima, saudara kembarnya, Iqlima memang gadis yang sangat cantik, dan Qabil tertarik padanya, dengan kata lain, Qabil menolak dinikahkan dengan Labuda , dengan alasan bahwa Labuda itu tidak cantik, Qabil merasa bahwa dia paling berhak untuk menikahi Iqlima karena dia adalah saudara kembarnya, Qabil tidak rela jika Iqlima dinikahi Habil.
Melihat respon Qabil yang kurang baik ini, Adam berusaha mencari jalan keluar, jalan keluar yang harus disepakati oleh semua pihak, jangan sampai ada pihak yang dirugikan , sebab ini bisa menimbulkan perselisihan yang mengusik ketenangan.
Akhirnya Adam mendapatkan jalan keluarnya, Adam berpendapat bahwa untuk urusan jodoh harus diserahkan kepada Allah SWT, apapu keputusan-Nya , semua harus pasrah. Adam memutuskan bahwa Qabil dan Habil harus berkurban, siapa yang kurbanya diterima, dia lah yang berhak menikahi sicantik Iqlima. Qabil dan Habil setuju, mereka sepakat, bahwa siapa yang menang , maka dia lah yang akan menikahi Iqlima. Kemudian mereka semakin rajin, Qabil semakin rajin mengurus ladangnya, Habil juga tak mau kalah, dia semakin giat mengurus ternak-ternaknya.
Hari yang ditentukan pun tiba, Qabil bergegas menuju ladang, ladang gandumnya yang terlihat sangat lebat. Hasil jerih payahnya selama ini. Ia sibuk memilih gandumnya yang akan dijadikan kurban, timbullah sifat kikir Habil, dia dengan sengaja memilih gandum yang kurang baik, setelah karung terisi, dia pun membawanya ke sebuah bukit, gandum itu kemudia ditaruh dibukit tersebut.
Ditempat yang berbeda, Habil pun sibuk mempersiapkan kurbannya, dia sibuk berjalan kesana-kemari untuk memilih kambing yang paling baik, kambing yang sehat da paling gemuk. setelah dapat, Diapun membawa kurbannya itu kebukit yang sama.
Qabil dan Habil sudah meletakanya, dan mereka bergegas meninggalkan bukit tersebut, setelah itu mereka memandangi tempat itu dari kejauhan, mata mereka tertuju pada bukit itu, begitu juga anggota kelluarga yang lain juga turut menyaksikanya, hati mereka berdebar-deabar, kurban siapakah yang akan diterima oleh Allah SWT?
Selang beberapa saat, turunlah api besar dari langit, api itu menyambar kambing, kemudia Habil pun bersyukur , karena kurbannya telah diterima, selang beberapa saat, kambing pun lenyap setelah dilahap oleh api besar itu. Sementara itu, gandum Qabil masih utuh , tidak berkurang sedikitpun. Alhasil, Habil adalah pemenangnya karena kurbanya diterima, maka sesuai kesepakatan, Habil yang berhak uuntuk menikahi sicantik Iqlima, hati habil sangat berbunga-bunga, lain halnya dengan sang kakak yang merasa kecewa karena kurbanya tidak diterima dan ia pun gagal untuk menikahi Iqlima.
Qabil tidak bisa menolak hasil ini, Ia menerima keputusan bahwa Habil yang akan menikah dengan Iqlima, Qabil benar-benar kecewa, lambat laun rasa kecewa ini berubah menjadi dengki, dengki menumbuhkan dendam, akhirnya Qabil berusaha untuk membunuh Habil.
Pembunuhan Pertama di Muka Bumi.
Suatu ketika Adam AS hendak bepergian, Adam memberikan pesan kepada Qabil, bahwa dia harus menjaga seluruh anggota keluarganya, kerukunan harus terjaga, Qabil hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Ia berjanji akan menjalankan amanat itu sebaik-baiknya, dalam hati Qabil tertawa, tertawa senang bukan karena mendapatkan kepercayaan untuk menjaga keluarganya, melainkan merasa mendapatkan kesempatan, kesempatan untuk membalas dendam.
Adamm pun berangkat dengan hati tenang, dengan sepenuh hati ia percaya kepada Qabil, Tak lama setelah kepergian Adam, Qabilbersiap-siap menuju peternakan dan akan menemui Habil, sesampainya disana, ia langsung menghampiri Habil.
"Aku datang untuk membunuh kau !" Qabil menghardik dengan kebencian
"Apa salah saya? Kenapa kakak hendak membunuh saya?"
"Karena kau telah merampas harapanku, kau telah merebut Iqlima."
"Allah SWT yang menentukan, saya hanya berusaha."
"Saya juga berusaha!" Bentak Qabil.
"Ketahuilah kakak, Allah SWT hanya akan menerima kurban dari orang yang berhati tulus, orang yang berhati tulus akan memilih kurban yang terbaik, pantas saja kurban kakak tidak diterima karena kakak berkurban dengan gandum yang busuk."
"Sudahlah, kau jangan nyerocos, kau tidak perlu menasehati aku, aku akan tetap membunuh kau!" Qabil berang.
"Bukanya kakak telah menyetujui dengan cara penyelasaian itu? Sadarlah kak, kakak jangan terpedaya dengan bisikan setan, ingatlah setan adalah musuh kita, mereka lah yang membuat Ayahanda dan Ibunda turun dari Surga Allah SWT. Berpikirlah sebelum bertindak, sebelum kakak menyesal kelak."
"Diam ! Aku akan membunuh kau."
"Jika kakak tetap bersikeras, saya tidak akan membalas, saya takut kepada Allah SWT, saya tidak akan melakukan perbuatan dzalim. Semua saya serahkan kepada Allah SWT."
Masuk telinga kanan, keluar telinga kiri, nasehat Habil sama sekali tidak ada artinya, yang terjadi justru Qabil semakin marah, dendam semakin tak tertahan, rasanya ia ingin segera membunuh adiknya itu. Iblis tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, dia terus membisikan bujukan kepada Qabil, sebenarnya Qabil merasa bingung, belum terpikitkan bagaimana cara membunuh adiknya tersebut.
Saat Qabil kebingungan, iblis menjelma menjadi seorang burung gagak, dihadapan Qabil, iblis mencontohkan menghantam kepala burung gagak dengan batu, kepala burung itu pecah dan darah segar pun mengalir, sesaat burung gagak itu terkapar kemudia mati. Qabil mendapat ide, sekarang ia tahu apa yang harus dilakukan, tinggal menunggu saja saat yang tepat, dan saat itu pun tiba, ketika itu Habil sedang terlelap tidur , Qabil berjalan menghampiri sang adik, lalu menghantamkan sebuah batu besar ke kepala sang adik, saking kerasnya hantaman batu tersebut, tak lama kemudia Habil pun menghembuskan nafas terakhirnya. Peristiwa ini merupakan peristiwa pembunuhan pertama yang dilakukan manusia dimuka bumi ini.
Belajar dari Burung Gagak
Bingung, demikian yang dirasakan oleh Qabil ketika telah membunuh adiknya, tak tahu apa yang harus dilakukan, mayat Habil sudah lama tergeletak, sampai-sampai mengeluarkan bau busuk, Qabil hanya mondar-mandir kesana-kemari. Beberapa lama kemudia, datang lah dua ekor gagak, mereka berkelahi, salah satunya kemudia mati, lalu sipemenang menggali tanah menggunakan cakarnya. Setelah cukup , bangkai burung gagak dimasukkan ke dalam tanah, bangkai burung gagak dikuburkan didalam lubang tadi, melihat itu, Qabil termenung meratapi kebodohanya.
"Bodoh sekali aku ini, sampai-sampai kalah pintar dengan burung gagak itu ! " Gerutu Qabil.
Burung gagak telah mempelajari Qabil, hal yang sama kemudia dilakukan oleh Qabil, dia menggali tanah, setelah dirasa cukup dalam, dia pun memasukan mayat Habil dan menguburnya.
Beberapa kemudia, Adam pulang, dia tidak sabar inginn bertemu dengan keluarganya, terbayang keluarganya hidup rukun, tidak ada perselisihan. Sampai dirumah, Adam beristirahat sejenak,anggota keluarga berkumpul didekatnya, usai melepas lelah, Adam menanyakan perihal Habil, dari tadi Habil tidak kelihatan.
"Dimana dia?" tanya Adam.
"Saya tidak tahu." Jawab Qabil.
"Bagaimana kamu ini, kamu kan yang saya kasih amanat untuk menjaga keluarga ini, kemana Habil?"
"Saya tidak tahu, tidak mungkin bagi saya untuk menjaga Habil setiap saat." Jawab Qabil ketus,
Pasti telah terjadi sesuatu pikir Adam, tapi, harus kemana gerangan mencari Habil? Akhirnya Adam pun tahu, bahwa Habil telah dibunuh, pelakunya siapa lagi kalau bukan Qabil, Adam sangat berduka, tak terbayang bagaimana Habil dianiaya. Tega nian sang kakak, disuruh menjaga malah membunuh, gara-gara dengki, kerukunan keluarga berubah, seorang kakak bahkan tega membunuh adiknya sendiri. Sungguh menyedihkan, Iblis telah memanfaatkan kesempatan ini, kini Adam hanya berserah diri kepada Allah SWT, semua ini dia diterima, kerena sudah kehendak-Nya, kepedihan ia hadapi dengan kesabaran, bahkan ia tetap memohonkan ampunan untuk anaknya, Qabil.
Nabi Adam AS Wafat
Nabi Adam terus berdakwah kepada anak dan cucu-cucunya, dia terus mengajarkan kepada mereka untuk mengamalkan perintah Allah, berbuat baik kepada sesama, jujur dan saling menolong. dalam riwayat menyebutkan bahwa Nabi Adam AS wafat dalam usia 1000 tahun, setelah sebelumnya menderita sakit selama 11 hari, setahun kemudia Hawa AS pun meninggal.
Sebagian riwayat menyatakan bahwa Nabi Adam AS dimakamkan di Kota Mekkah, sedangkan Hawa dimakamkan di Kota Jeddah.
Demikianlah kisah tentang Nabi Adam AS : Tercipta hingga Wafat.
Semoga bermanfaat.........
0 Response to "NABI ADAM A.S"
Post a Comment